Selasa, 16 Juni 2009

Gigi.....

Pernahkah kita berfikir kalau gigi merupakan sumber dari penyakit berat ato bisa juga bisa disebut penyakitnya orang kaya.

Sekitar 70 persen dari jumlah penduduk yang mengalami dan mengeluh sakit gigi melakukan pengobatan sendiri dengan cara yang belum tentu benar. Demikian ungkap drg Aditya Pribadi di Jakarta, Jumat.

Menurut Aditya, pengobatan sakit gigi oleh sendiri yang kurang tepat banyak dilakukan masyarakat. Misalnya, minum atau makan obat yang sebenarnya tidak dibutuhkan karena hanya menahan rasa sakit sementara seperti antibiotik atau menggunakan minyak cengkeh atau getah daun jarak.

"Data tepatnya ada di Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), namun setiap penderita sakit gigi yang berobat ke dokter gigi, 69,3 persen mereka telah gunakan obat-obatan pereda nyeri yang tidak diperlukan," kata Aditya tanpa menyebutkan jumlahnya penderitanya.

Padahal, kata Aditya, sakit gigi itu hanya bisa dilakukan dengan cara giginya dibersihkan dan ditambal bila ada gigi yang bolong atau dengan perawatan saraf berupa mematikan dan mengangkat syaraf yang sudah mati, jika penyakit gigi itu sudah sampai pada syaraf.

Ia mengatakan, perawatan gigi dan mulut yang tidak tepat dapat memicu penyakit lain seperti sakit kepala, mata, bahkan penyakit yang lebih berbahaya seperti jantung, strooke, diabetes dan kelahiran prematur.

"Bahkan berdasarkan sebuah penelitian, ternyata dari sejumlah kasus penyakit jantung, 54 persen pasien memiliki riwayat penyakit gusi," kata dia.

Menurutnya, penyebaran penyakit gigi ke organ tubuh lain bisa dibuktikan melalui teori fokal infeksi, yakni penyakit kronis disuatu tempat yang bisa memicu penyakit di tempat lain. Begitu juga dengan racun, sisa kotoran, maupun mikroba penginfeksi pada gigi dan mulut bisa menyebar ke tempat lain dalam tubuh seperti ginjal, jantung, mata serta kulit.

"Banyak ketidakfahaman masyarakat terhadap berbagai fakta mengenai gigi dan mulut, selain itu banyak orang yang enggan memeriksakan gigi ke dokter apalagi secara berkala," kata dia.

Sementara itu, brand manager Pepsoden, Amalia Sarah Santi mengatakan, dengan diluncurkannya layanan www.tanyapepsoden.com, untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat memperoleh informasi dan mengenali beragam permasalahan gigi dan mulut serta berbagai cara pencegahan dan solusinya.

"Melalui situs ini, kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap permasalahan kesehatan gigi dan mulut dapat terjawab," kata Amalia.



Sumber : Antara

Kamis, 02 April 2009

Percobaan pertama

Dengan mengucapkan Bismillaah,
Saya mulai mencoba membuat blog baru ini dan memulai membuat tulisan- tulisan untuk berbagi....,semoga berkenan nantinya.
Blog ini bisa diibaratakan bagai seorang bayi yang baru lahir kedunia, yang masih suci belum mengenal kejam dan bengisnya dunia, yang mana saya masih perlu belajar banyak dalam penulisan ini dan itu, walau pun saya sebenernya gak pernah pinter mengarang bebas, lha wong dulu kalo pelajaran bahasa Indonesia di SD aja gak pernah penuh 1 halaman buku tulis kalau disuruh mengarang (mungkin karena udah terjangkit virus males yach hehehehehe.....(jujur kali pun nich orang ^_^ )).
Sepertinya sampai disini dulu dech kata sambutan bin sambitan dari saya semoga yang membaca gak bosen berkunjung kemari yach en ngasih komentar yang membangun demi kemajuan blog saya ini kearah yang lebih baik.....
Kepada pembaca semua terima kasih sudah berkunjung

Wassalam wr.wb.